Nasi Tengkleng dan Sate Buntel yang Maknyus
Nasi Tengkleng dan Sate Buntel yang Maknyus
Nasi Tengkleng dan Sate Buntel yang Maknyus - Kembali Lagi Pada Postingan Kali ini Blog Info-Kita.net Akan Berbagi Informasi Terbaru Khusus Buat Sobat semua yakninya tentang Nasi Tengkleng dan Sate Buntel yang Maknyus, semoga bisa Bermanfaat ya Buat Sobat Semua.
Demikianlah informasi yang dapat Info-Kita.net sampaikan. Semoga bermanfaat dan Beguna Hendaknya Buat anda semua pengunjung Blog Ini. dan Terima kasih kepada Sobat Semua yang telah membaca artikel Nasi Tengkleng dan Sate Buntel yang Maknyus
Nasi Tengkleng dan Sate Buntel yang Maknyus - Kembali Lagi Pada Postingan Kali ini Blog Info-Kita.net Akan Berbagi Informasi Terbaru Khusus Buat Sobat semua yakninya tentang Nasi Tengkleng dan Sate Buntel yang Maknyus, semoga bisa Bermanfaat ya Buat Sobat Semua.
Nasi Tengkleng
Ini sekedar kerinduan pada rasa dan aroma tradisional ketika menikmati kuliner di Kota Surakarta, Solo. Ketika itu mengikuti acara ABFest 2013 yang super sibuk dan sedikit sekali kesempatan mengitari kenyamanan yang tersaji di sudut kota. Kembali dari perjalanan panjang car free day menumpang kereta Kluthuk Jaladhara - kami singgah di stasiun Purwosari - kemudian diangkut bus untuk menuju Keraton Surakarta Hadiningrat - dan berjalan kaki menuju alun-alun utara. Melewati gapura di Pasar Klewer seorang sahabat blogger ngajak singgah untuk makan, katanya kuliner khas Solo. Wah, kebetulan sekali karena waktu sudah agak siang dan perut juga sudah nuntut untuk makan. Sederhana sekali, lesehan di tepi jalan dengan pembeli yang cukup melimpah - aq sempat khawatir ketinggalan acara. Apa nama kuliner ini? ucapku pada sahabat yang asyik menyeruput wedang jahe. Nasi Tengkleng, ujarnya. Aku cuma diam tak memberi komentar, ya karena baru pertama mendengarnya dan juga melihat dan menikmati aromanya.
Aku sambut bungkusan gaya daun pisang yang namanya 'nasi tengkleng' ini, kuperhatikan sejenak dan tercium aroma daging kambing. Ya, benar ternyata ramuan daging kambing yang diolah seperti tusukan sate terdiri dari semua perangkat tubuh kambing lengkap, kata sahabat ini semua terhimpun dalam satu adonan. Kuah santan yang encer disiram dalam racikan tulang berbalut daging kambing di atas nasi dengan tambahan cabe rawit sebagai penggugah selera. Aneh, tiba-tiba lidahkan jadi kerasan dan menikmati setiap suapan yang dikunyah, rasa dan aroma daging kambing tak tercium - sungguh bumbu olahan yang nyaman dan piawai - sehingga tak terasa 'nasi tengkleng' pun ludes. Jika tidak ditunggu acara penutupan ABFest di Keraton Surakarta Hadiningrat, wah bisa bawa pulang ke hotel sebungkus lagi.
Sate Buntel
Malam minggu, ada acara keliling kota naik bus tingkat 'werkudara' serta kunjungan ke pasar malam 'ngarsopuro' tetapi aku seperti kehilangan selera. Duduk di loby hotel ternyata bengong sendiri hingga kembali ke jalan memanggil becak - dan meminta untuk diantar ke lokasi penjual sate. Rupanya si abang becak hafal semua tempat kuliner hingga setiap penjual sate disinggahi, cuma sayang sudah tutup dan habis pada sore hari, katanya. Becak terus melaju melewati simpang 'pasar legi' kemudian singgah di sebuah warung sate yang bertuliskan 'tambak segaran' - kembali bingung membaca menu yang tertulis di booklet sajian. Nggak ada tulisan sate daging, sate ayam, sate kambing .... dan hanya ada tulisan sate buntel. Tak malu bertanya, ini sate daging kambing khan, anggukan kepala penjual menjadi persetujuan pesananku. Setelah cukup lama menunggu, sate buntel pun dihidangkan, hampir meledak tawaku. Ternyata yang kubayangkan sate dengan tusukan beberapa hiris daging - adalah daging cacahan di piring tanpa tusuk lidi dan sepiring nasi - plus kuah gule kambing. Ya, sudahlan kunikmati hingga ludes.
Dan, abang becak pun setia menunggu untuk mengantar kembali ke hotel - sepanjang jalan tak henti bercerita bagaimana sate buntel diolah ya seperti dibungkus jerohan kambing semua cacahan daging plus bumbu lantas dibakar - disajikan dengan membelah dua buntelan tadi. Disebut sate, ya karena dibakar dipanggang sate. Wah, hebat nih abang becak - selain punya referensi kuliner di seluruh belantara kota juga punya banyak jalan tikus agar cepat kembali ke hotel serta ehm sekalian menawarkan massage (?) di salon. Tertarik, ya sayang malam itu ngantuk berat untuk persiapan kegiatan esok. Ternyata nasi tengkleng dan sate buntel yang maknyus telah mengalahkan segalanya.